Devosi istimewa Imelda adalah kehadiran Ekaristis Tuhan kita dalam perayaan Misa Kudus dan dalam tabernakel. Ia seringkali berseru, "Dapatkah seorang menyambut Yesus masuk ke dalam hatinya dan tidak mati?"
Di hadapan umat, ia menunjukkan apa yang telah terjadi, “Hosti telah berubah menjadi Daging dan anggur menjadi Darah.” Akhirnya ia berkata kepada umat, “O, berbahagialah para saksi yang kepada mereka Tuhan berkenan menyatakan diri-Nya dalam Sakramen Mahakudus dan membuat diri-Nya terlihat oleh mata kita.
St. Michael mengungkapkan kepada St. Eutropius, sang pertapa, bahwa dia telah dipilih untuk menjadi malaikat pelindung istimewa Sakramen Mahakudus. St. Michael menyertai Yesus dalam Hosti Kudus dimanapun: di tangan Pastor, di monstrans, di tabernakel, ketika dibawa dalam prosesi, di kunjunganNya kepada orang sakit, dan dimana saja Yesus hadir dalam rupa Roti dan Anggur.
Suatu kali, St. Antonius terlibat dalam perdebatan sengit dengan seorang penganut bidaah (ajaran sesat) yang menentang kehadiran Tuhan dalam Sakramen Mahakudus. Penganut bidaah itu mengakhiri perdebatan dengan kesepakatan untuk mengurung keledainya selama 3 hari tanpa makan dan minum. Kemudian, pada hari ketiga, keledai itu akan dilepaskan, penganut bidaah itu akan menghamparkan jerami, dan St. Antonius akan membawa Sakramen Mahakudus dan menunjukkannya kepada keledai lapar itu.
Devosinya kepada Sakramen Mahakudus lebih-lebih ditunjukkan olehnya lewat perbuatan daripada kata-kata. Bagi Paskalis Ekaristi merupakan pusat terdalam kehidupan religiusnya, sumber dan inspirasi bagi segala kekudusannya.